“Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (dan benar). Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (Q.S. al-Isra’ 53)
Berwawasan Luas
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadalah: 11)
Uraian di atas setidaknya menjadi refleksi bahwa Nuzulul Qur’an dan Pemuda adalah dua hal yang terhubung, antara suatu peristiwa dan satu entitas makhluk yang bisa membumikan dan menjadikan peringatan turunnya al-Qur’an jauh lebih bermakna dan progresif. Dengan populasi pemuda yang cukup signifikan serta kemungkinan semakin bertambahnya ditahun-tahun yang akan datang, dapat diambil konklusi bahwa apabila seorang muslim, terutama para pemuda sebagai aset bangsa mampu mengamalkan nilai-nilai dan karakter pemuda ideal dalam al-Qur’an dan hadis, yakni beriman dan beramal saleh, serta berakhlak mulia, dan berwawasan luas maka bukan tidak mungkin bangsa Indonesia ini akan menjadi bangsa yang makmur, sejahtera, serta mampu bersaing dengan negara lain dengan berlandaskan nilai-nilai luhur Islam. Wallahu a’lam.
Penulis: Taufiqurohman, Staf Pengajar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Editor : Wahyu Anggana