“Dari Mu’awiyah bin Abu Sofyan ra, Nabi Saw bersabda malam Lailatul Qodar pada malam dua puluh tujuh.” (HR. Bukhori dan Muslim, dalam kitab Bulughul Marom, 147)
D. Upaya Menggapai Lailatul Qodar
Untuk menggapai kemuliaan, keistimewaan dan pahala yang agung di malam Lailatul Qodar, adalah:
1. Untuk dapat menggapai Lailatul Qodar ini, usahanya dimulai dari bulan Rojab, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw:
“Bulan Rojab bulan menanam, bulan Sya’ban bulan memupuk, dan bulan Ramadan bulan panen.” (Durrotun Nashihin, 701)
Berdasarkan hadits ini, maka untuk menggapai Lailatul Qodar di bulan Ramadan, dimulai dengan memperbanyak ibadah di bulan Rojab dan Sya’ban. Di bulan Rojab, Nabi Muhammmad Saw menganjurkan supaya memperbanyak puasa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw:
“Sesungguhnya bulan Rojab adaah bulan Allah yang tuli. Barang siapa pada bulan itu berpuasa sehari dengan penuh iman dan ikhlas, patut memperoleh ridho Allah yang terbesar, dan barang siapa berpuasa dua hari tidak dapat digambarkan oleh ahli langit dan bumi kemuliaan apa yang tersedia baginya di sisi Tuhan, dan barang siapa berpuasa tiga hari diselamatkan dari segala bala’ di dunia dan adzab di akhirat dan dari penyakit gila, kusta, sopak, dan dari fitnahnya dajjal, dan barang siapa berpuasa tujuh hari tertutup baginya tujuh pintu neraka, dan barang siapa berpuasa delapan hari terbuka baginya delapan pintu di surga, dan barang siapa berpuasa sepuluh hari segala apa yang dimintakan dari Allah akan diberinya, dan barang siapa berpuasa lima belas hari diampuni oleh Allah segala dosanya yang sudah lalu dan digantinya dengan kabjikan, dan barang siapa menambah akan ditambah pahalanya oleh Allah.” (Zubdatul Wa’idzin dalam kitab Durrotun Nashihin, 115)
Selain puasa, Nabi juga menganjurkan untuk melakukan sholat-sholat sunnah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik :
Editor : Muhammad Bisri Affandi